BERJUANG
ITU BERAT, TAPI...!!!
Oleh
: Agus Srihono, S.IP, M.Si
Kawan, hidup adalah
perjuangan. Itulah pepatah lama yang tidak asing lagi bagi kita. Perjuangan
sendiri adalah kata benda, sedangkan kata kerjanya adalah berjuang. Secara umum
perjuangan atau berjuang dapat diartikan sebagai usaha untuk mencapai tujuan
dalam suatu kebaikan. Kebaikan tersebut,
tentu dalam konteksnya masing-masing. Seorang pelajar untuk mendapat nilai
bagus (baca: kebaikan) dalam ujiannya ia harus berjuang dengan belajar yang rajin.
Begitu juga, seorang suami yang ingin hidup keluarganya bahagia dan berkecukupan
(kebaikan) ia harus berjuang dengan mencari nafkah. Tidak beda halnya seorang
pemimpin yang ingin mewujudkan cita-cita mapun visinya, ia harus berjuang
dengan “mati-matian”. Dan masih banyak contoh lainnya.
Dari gambaran di
atas, inti atau tujuan dari sebuah perjuangan adalah suatu kebaikan. Karena
kalau tujuannya untuk kejelekan itu bukanlah perjuangan tapi lebih tepat
disebut dengan tipu daya atau muslihat atau gampangnya usaha jelek. Sesuai
dengan firman Allah dalam Surat Al Baqarah {2} : 148 yang artinya´
“Berlomba-lombalah kamu dalam berbuat kebaikan”.
Namun begitu untuk
berjuang dalm kebaikan tersebut bukanlah perkara yang mudah seperti membalikkan
telapak tangan, tapi merupakan perkara yang sulit atau BERAT. Butuh kegigihan,
kemauan keras serta komitmen yang tinggi dalam prakteknya, karena yang namanya
berjuang, rintangan dan halangan itu sudah barang tentu ada. Tapi semua itu
tidaklah boleh membuat kita kendor bahkan menjadi putus asa, apalagi tujuan
perjuangan itu adalah kebaikan. Yakinlah kawan “Barang siapa menolak kebaikan, maka Allah yang akan mempermalukannya”.
Bagi saya seorang
muslim dan mungkin untuk penganut agama lain kalau mungkin sama. Perjuangan itu
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia mulai dari kita
terlahir seorang bayi hingga di penghujung nyawa kita nanti. Perjuangan itu takkan
berakhir sebelum roh berpisah dengan raga. Allah SWT telah menjelaskan dalam kitabnya Al Qur’anul karim. Baca surat Al Baqaroh {2}: 214, yang
artinya “Apakah kamu mengira bahwa kamu
akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana
orang—orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan macam-macam cobaan) sehingga
berkatalah Rosul dan orang-orang yang beriman
bersamanya, Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah Sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat”. Jadi sangat jelas dari ayat tersebut,
bila kita ingin bahagia, selamat, surga apapun namanya yang pasti itu adalah
hal yang baik, mesti kita harus berjuang dan sanggup mengalahkan cobaan yang
ada.
Dalam prakteknya di
lapangan, perjuangan itu terbagi dalam beberapa tingkatan yakni mulai berjuang
untuk diri sendiri, keluarga, kelompok/golongan, kepentingan umum, bangsa dan
negara. Dari tingkatan tersebut, berjuang utuk kepentingann umum atau bangsa
dan negara memilik “maqom” yang tinggi. Sesuai dengan Hadist Nabi Muhammad SAW,
“Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paing bermanfaat bagi
orang lain”. Memberikan manfaat disini tentunya bukan hanya bersifat material,
tapi dalam arti luas bisa berupa
sumbangan pemikiran, tenaga atau lainnya sesuai dengan kemampuan dan
tanggungjwabnya masing-masing. Namun itu tentunya bukan hal yang mudah. Karena
di setia niat dan tujuan baik kita, akan selalu ada penghalang dan rintangan.
Baik itu bisikan jelek dari pikiran kita sendiri maupun dari “manusia penantang” yang tidak suka dengan
perjuangan dan niat baik kita.
Di penghujung tulisan
singkat ini, marilah kita memohon kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa agar meridhoi
langkah baik dan perjuangan kita, sehingga halangan dan rintangan yang ada
didepan kita terasa mudah atas ijinNya. Amiin Ya Robbal Alamiin. Yakinlah akan
janji Allah dalam surat Al Insyirah {12} ayat 5-8 yang artinya “Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada
kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila
engkau telah selesai, maka tegakkanlah. Dan hanya kepada Tuhanmu, hendaklah
engkau berharap.”
Terakhir, saya
nukilkan pepatah arab lama yang tidak asing lagi ditelinga kita yang berbunyi “Man jadda wajada” (siapa
bersungguh-sunguh, maka ia akan berhasil). Semoga bermanfaat...
man jada wa jada
BalasHapus