Pemberitaan Media: Jokowi vs Bibit
Joko widodo (Jokowi) dan Bibit
Waluyo adalah dua orang pemimpin daerah yang berapa waktu terakhir mendapat
sorotan publik. Adegan terakhir yang menjadi pemberitaan hampir di seluruh
media massa adalah ketika jokowi mencium tangan bibit waluyo saat hari pelantikan
Wakil Walikota Solo menjadi Walikota Solo yang baru. Kedua sosok tersebut oleh
media digambarkan dua tokoh yang kontra. Jokowi yang terkenal dengan mobil esemka adalah sosok pemimpin yang
merakyat, rendah hati. Bibit waluyo digambarkan pemimpin yang angkuh, ceplas-ceplos
atau dalam istilah jawanya tanpo tedhing
aling-aling. Pemberiitaan media ini akhirnya membentuk persepsi masyarakat
terhadap kedua tokoh tersebut. Kedua
pejabat daerah tersebut sebelumnya memang pernah terlibat konflik, berkaitan
dengan status bangunan saripetejo. Keinginan Bibit Waluyo yang juga Gubernur
Jawa Tengah untuk menjadikan seripetejo menjadi sebuah pertokoan modern (mall),
mendapat pertentangan dari Jokowi selaku Walikota Solo. Jokowi menganggap
kawasan saripetejo adalah benda cagar budaya sehingga pembangunan mall dianggap
kurang tepat. Selain itu, tentu akan membunuh pedagang kecil di sekitar kawasan
tersebut. Konflik mencapai klimaknya ketika bibit mengatakan bahwa "Wali
Kota Solo itu bodoh, kebijakan Gubernur kok ditentang. Namun pernyataan Bibit
tersebut direspon santai oleh Jokowi. “Memang dari dulu saya itu bodoh. Saya
juga heran kenapa rakyat memilih orang bodoh jadi wali kota dua periode,"
katanya enteng.
Konflik kedua tokoh tersebut
memang sangat disayangkan. Tetapi bila kita amati lebih dalam konflik kedua
tokoh tersebut hanya masalah komunikasi. Namun pemberitaan media yang terus
menerus menjadikan konflik kedua tokoh tersebut seolah-olah menjadi besar dan
belum berakhir hingga sekarang. Disadari atau tidak media berperan besar dalam
hal itu. Secara pribadi penulis berpendapat kedua pemimpin tersebut adalah dua
orang tokoh terbaik yang dimiliki Jawa tengah saat ini. Jokowi dengan segudang
inovasinya menjadikan Kota Solo sebagai kota yang ramah, bersih dan dikenal
hingga seantero nusantara bahkan internasional. Demikian pula Jawa Tengah
dibawah kepemimpinan Bibit Waluyo dengan segudang keberhasilannya menjadikan
Jawa Tengah berhasil memperoleh penghargaan nasioanal seperti provinsi dengan
ketahanan pangan terbaik. Perlu digarisbawahi seorang pemimpin tentu memiliki
gaya khas kepemimpinannya sendiri-sendiri.Kita perlu menyadari itu, sehingga
kita tidak mudah terombang ambing pemberitaan media yang akhirnya kita
disibukkan dnegan hal yang kurang mendidik. Selamat
atas keberhasilan Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar