Kamis malam jumat itu, tak banyak kata terucap, hanya suara
tangis yang terus terngiang ditelinga. Puluhan bahkan ratusan mata basah dengan
linangan air mata. Malam itu tak kan terlupakan, malam dipanggilnya ayahanda tercinta menghadap Yang
Kuasa. Malam yang hening itu berubah jadi lautan kesedihan. Bukan hanya keluarga
yang merasa kehilangan, tapi masyarakat kehilanganmu. Selama 4
tahun menjabat banyak yang ditorehkan untuk kemajuan desa.Engaku curahkan pikiran tenaga untuk desamu. Kami semua rindu
kepadamu Ayah. Semoga engkau tenang disana n selalu mendapat limpahan
ampunanNya. Namamu akan selalu abadi. Amiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar